|
Proses pembakaran bulu termasuk proses penghilangan bulu
– bulu yang tersembul pada permukaan kain yang disebabkan benang – benang yang
mengalami tegangan dan gesekkan pada saat ditenun sehingga ujung –ujung
seratnya terlepas dari lilitan benang. Bulu – bulu tersebut dapat mengurangi
kualitas kain hasil proses selanjutnya. Pada proses merserirasi bulu yang ada
pada permukaan kain lebih banyak menyerap larutan dan menutup permukaan kain
sehingga menurunkan efek merserisasi, menyebabkan ketidakrataan hasil pencelupan.
Pada proses pencapan bulu – bulu tertekan oleh screen dan
roboh/tertidur maka
keluar dari garis motif, bulu yang tertidur dan terkena
pasta dapat menyerap pasta cap kemudian memindahkan pasta cap tersebut keluar garis
batas motif sehingga hasil pencapan kurang tajam. Pada umumnya pembakaran bulu
dikerjakan sebelum penghilangan kanji. Pembakaran bulu sesudah penghilangan
kanji akan mendapatkan kain yang licin. Oleh karena itu bulu – bulu yang
ada dipermukaan kain harus dihilangkan. Tidak semua jenis kain perlu proses
bakar bulu, pembakaran bulu terutama dilakukan pada :
Ø Kain tipis yang halus
Ø Kain yang akan dimerserisasi
Ø Kain yang akan dicap
Ø Kain yang akan dicelup
Ø Kan satin, satin drill
Ø Kain halus
Terdapat juga kain yang tidak boleh dibakar bulu nya
yaitu :
Ø Kain handuk
Ø Kain karpet
Ø Kain flanel
Mekanisme bakar bulu
adalah melewatkan kain diatas nyala api, plat/logam panas, dan silinder panas dengan
kecepatan tertentu sesuai dengan tebal tipisnya kain.
Kesalahan – kesalahan dalam pembakaran bulu ialah :
Ø
Kain gosong,
disebabkan karena api atau plat logam terlalu panas. kain gosong menyebabkan
pegangan kaku, dan gosong pada kain akan sulit diperbaiki.
Ø
Kain
terbakar, disebabkan karena kain putus, kain kendor, dan kecepatan jalannya
kain lambat.
Ø
Kain
melipat, disebabkan karena tegangan kain yang rendah, sambungan melipat.
Lipatan kain akan menyebabkan bulu pada lipatan tersebut tidak terbakar dan
membentuk garis sesuai lipatan. Garis lipatan akan terlihat setelah kain
dicelup.
Ø
Kain hitam,
karena api berwarna merah yang disebabkan percampuran udara dan gas kurang
tepat.
Ø Gosong setempat, karena kain kotor
mengandung oli.
Mesin bakar bulu dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :
a. Mesin bakar bulu plat
Mesin bakar bulu
plat terdiri dari satu atau dua plat tembaga berbentuk lengkung. Pemanas plat
dipakai batu bara atau campuran antara udara dan gas. Kain dilewatkan dengan
menggesekan pada plat logam panas membara dengan kecepatan 125 – 250
meter/menit sehingga bulu terbakar. Kelebihan sistem ini hasil pembakaran lebih mengkilat
karena bergesekan antara kain dengan plat panas yang seperti setrika.
1) Kalau pemanasan
plat logam tidak rata, maka pembakaran bulu pun tidak rata, yang akan terlihat jelas bila kain
telah dicelup.
2)
Memerlukan waktu yang lama untuk membakar dua
permukaan karena harus mengulangi dari awal dengan cara membalikan kain.
b. Mesin bakar bulu silinder
Mesin bakar bulu
silinder merupakan pengembangan dari mesin bakar bulu plat, silinder tersebut
terbuat dari tembaga, dipanasi menggunakan bahan bakar gas, batu bara, minyak,
listrik. Kain dilewatkan pada silinder berputar rotasi dengan dua permukaan,
seperti pada pembakaran bulu plat.
Kelebihan dan kekurangan sistem ini
hampir sama dengan mesin pembakar bulu plat yaitu mempunyai efek mengkilat dan
hanya pada sebelah permukaan saja.
c. Mesin bakar bulu gas
Dibandingkan
dengan mesin – mesin pembakar bulu yang lain mesin bakar bulu gas lebih
sempurna hasilnya.
Mesin bakar bulu gas termasuk mesin bakar bulu langsung karena kain langsung di
lewatkan pada nyala api langsung ini didapatkan dari pencampuran gas dan udara
dengan perbandingan tertentu.
Gas yang digunakan dapat diperoleh
dari gas batubara, butan, propan, solar, bensin atau gas (LPG). Proses
pembakaran bulu dilakukan dengan cara melewatkan benang atau kain dengan posisi
terbuka lebar (open width) diantara nyala api, dengan kecepatan kain
yang tinggi sekitar 100–400 m/menit untuk menghidarkan kain hangus, tetapi
kecepatan dapat diatur disesuaikan dengan banyak sedikit bulu, tebal tipis
kain, besar kecil api pembakaran dan konstruksi kain maupun benang atau
kecepatan kain 60–120 m/menit dengan jarak api terhadap kain 1,5 – 4 mm. Secara
umum makin tipis kain, maka makin tinggi kecepatan jalannya kain.
1) Tahap – tahap proses pembakaran bulu gas.
a) Pembukaan kain
Kain yang melalui rol pengantar dan cloth
guider akan terbuka
pada arah lebar kain
b) Penyikatan
Untuk menghilangkan potongan benang,
serat, debu atau kotoran mekanik lainnya yang ada pada permukaan kain sekaligus membuat bulu–bulu berdiri
agar mudah terbakar.
c) Pembakaran bulu
Kain dilewatkan
pada dua nyala api yang terletak dikedua sisi permukaan kain, besarnya api
tergantung pada efek pembakaran yang diinginkan.
d) Pemadaman
api
Kain dilewatkan pada bak untuk
mencegah kain terbakar secara berkelanjutan yang mungkin disebabkan
karena masih terbawanya
percikan api oleh kain.
Kelebihan mesin pembakar bulu gas ini adalah :
•
Pembakaran bulu lebih sempurna
•
Bulu – bulu pada lekukan anyaman dapat terbakar
Kekurangannya adalah :
•
Pegangan kain agak kaku
•
Bahaya kebakaran lebih besar
Comments
Post a Comment